Agen Bola : Punya pengalaman melatih Real Madrid
ternyata tak menjamin seorang pelatih memiliki masa depan yang cerah.
Buktinya, beberapa nama yang sempat mampir di Santiago Bernabeu akhirnya
kesulitan mencari klub baru.
Kursi pelatih Madrid memang jadi salah satu kursi paling panas di sepakbola Eropa. Pemecatan bisa datang saat hasil yang diraih tak sesuai dengan apa yang diharapkan petinggi klub. Ada juga yang terpaksa mengundurkan diri karena tak kuat dengan tekanan di Madrid.
Beberapa pelatih top pernah menangani Madrid. Dan selepas dipecat Los Blancos, nasib mereka terkatung-katung dan kini berstatus pengangguran.
Bandar Bola
Kursi pelatih Madrid memang jadi salah satu kursi paling panas di sepakbola Eropa. Pemecatan bisa datang saat hasil yang diraih tak sesuai dengan apa yang diharapkan petinggi klub. Ada juga yang terpaksa mengundurkan diri karena tak kuat dengan tekanan di Madrid.
Beberapa pelatih top pernah menangani Madrid. Dan selepas dipecat Los Blancos, nasib mereka terkatung-katung dan kini berstatus pengangguran.
Bandar Bola
Ada 6 pelatih yang sempat melatih Madrid, dan kini berstatus pengangguran. Berikut kami bahas satu per satu:
1. Fabio Capello
Capello sempat menukangi Madrid dalam 2 periode, yakni pada 1996-97 dan 2006-07. Pelatih asal Italia ini selalu mempersembahkan titel La Liga dalam 2 periode tersebut.
Meski tergolong sukses, Don Fabio dipecat Madrid dalam 2 periode tersebut. Gaya permainannya yang tak cocok dengan petinggi klub, membuatnya harus kehilangan pekerjaan di Santiago Bernabeu.

Selepas melatih Madrid pada 2006-07, Capello menukangi Timnas Inggris. Dia membawa The Three Lions menembus Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Namun, Capello memilih untuk mengundurkan diri setelah tak sejalan dengan keputusan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) yang mencopot John Terry sebagai kapten.
Selanjutnya, Capello melatih Timnas Rusia pada 26 Juli 2012. Sayangnya, pada 14 Juli 2015, Capello dipecat. Hingga kini, pelatih berkacamata ini belum mendapatkan tim baru.
2. Jose Antonio Camacho
Di musim 2004-05, Camacho menandatangani kontrak 2 tahun dengan Madrid, menggantikan posisi Carlos Queiroz yang dipecat. Sayangnya, masa baktinya di Santiago Bernabeu hanya berlangsung singkat.

Hanya 6 pertandingan yang dilalui Camacho bersama El Real. Usai kalah 0-3 dari Bayer Leverkusen di Liga Champions, disusul kekalahan 0-1 dari Espanyol di La Liga, Camacho memilih mundur.
Bagaimana nasib Camacho usai meninggalkan Madrid? Bisa dibilang sangat buruk. Dia hanya bertahan selama semusim bersama Benfica, lalu mencoba peruntungan bersama Osasuna pada 2008-2011.
Camacho dipecat Osasuna pada 14 Februari 2011, setelah timnya hanya berkutat di zona degradasi. Pelatih 60 tahun ini lalu mencoba peruntungan di Timnas China.
Namun, Camacho hanya bertahan 2 tahun di Negeri Tirai Bambu. Kekalahan 1-5 dari Thailand di laga persahabatan pada 15 Februari 2013, membuatnya harus kehilangan pekerjaan. Hingga kini, Camacho belum mendapatkan pekerjaan baru.
1. Fabio Capello
Capello sempat menukangi Madrid dalam 2 periode, yakni pada 1996-97 dan 2006-07. Pelatih asal Italia ini selalu mempersembahkan titel La Liga dalam 2 periode tersebut.
Meski tergolong sukses, Don Fabio dipecat Madrid dalam 2 periode tersebut. Gaya permainannya yang tak cocok dengan petinggi klub, membuatnya harus kehilangan pekerjaan di Santiago Bernabeu.

Selepas melatih Madrid pada 2006-07, Capello menukangi Timnas Inggris. Dia membawa The Three Lions menembus Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012. Namun, Capello memilih untuk mengundurkan diri setelah tak sejalan dengan keputusan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) yang mencopot John Terry sebagai kapten.
Selanjutnya, Capello melatih Timnas Rusia pada 26 Juli 2012. Sayangnya, pada 14 Juli 2015, Capello dipecat. Hingga kini, pelatih berkacamata ini belum mendapatkan tim baru.
2. Jose Antonio Camacho
Di musim 2004-05, Camacho menandatangani kontrak 2 tahun dengan Madrid, menggantikan posisi Carlos Queiroz yang dipecat. Sayangnya, masa baktinya di Santiago Bernabeu hanya berlangsung singkat.
Hanya 6 pertandingan yang dilalui Camacho bersama El Real. Usai kalah 0-3 dari Bayer Leverkusen di Liga Champions, disusul kekalahan 0-1 dari Espanyol di La Liga, Camacho memilih mundur.
Bagaimana nasib Camacho usai meninggalkan Madrid? Bisa dibilang sangat buruk. Dia hanya bertahan selama semusim bersama Benfica, lalu mencoba peruntungan bersama Osasuna pada 2008-2011.
Camacho dipecat Osasuna pada 14 Februari 2011, setelah timnya hanya berkutat di zona degradasi. Pelatih 60 tahun ini lalu mencoba peruntungan di Timnas China.
Namun, Camacho hanya bertahan 2 tahun di Negeri Tirai Bambu. Kekalahan 1-5 dari Thailand di laga persahabatan pada 15 Februari 2013, membuatnya harus kehilangan pekerjaan. Hingga kini, Camacho belum mendapatkan pekerjaan baru.
3. Mariano Garcia Remon
Di musim 2004-05, Remon menjadi asisten pelatih Madrid, yang ditunjuk oleh Jose Antonio Camacho. Dia akhirnya menggantikan posisi Camacho yang mengundurkan diri.

Nasib Remon tak jauh berbeda dibandingkan pendahulunya itu. Hasil buruk di saat Natal, membuat petinggi Madrid memecat Remon.
Setelah dipecat Madrid, Remon kesulitan mencari klub baru. Di musim 2006-07, dia melatih tim Spanyol, Cadiz, di Segunda Division (Divisi II). Namun, dia dipecat karena gagal mengantarkan Cadiz promosi ke La Liga.
4. Bernd Schuster
Schuster ditunjuk sebagai pelatih Madrid pada 9 Juli 2007. Pelatih asal Jerman ini sebenarnya cukup sukses dengan mengantarkan Los Blancos menjuarai La Liga 2007-08. Madrid berhasil merebut gelar ke-31, saat La Liga masih menyisakan 3 pertandingan.

Di awal musim, Schuster melengkapi kesuksesannya dengan meraih Piala Super Spanyol 2008. Namun, pelatih yang dijuluki Malaikat Pirang ini seringkali terlibat konfrontasi dengan media dan akhirnya memilih mundur.
Pada 10 Juni 2010, Schuster melanjutkan karir bersama raksasa Turki, Besiktas. Namun, gaya kepelatihannya tak berubah dengan beberapa kali terlibat konfrontasi dengan media. Dia pun memilih untuk mengundurkan diri pada 15 Maret 2011, usai Besiktas meraih serangkaian hasil buruk.
Selanjutnya, pada 2013, dia ditunjuk sebagai pelatih Malaga. Namun, Schuster dipecat karena gagal membawa Malaga finis di papan tengah. Kini, pelatih 56 tahun ini belum juga menemukan klub baru
Di musim 2004-05, Remon menjadi asisten pelatih Madrid, yang ditunjuk oleh Jose Antonio Camacho. Dia akhirnya menggantikan posisi Camacho yang mengundurkan diri.

Nasib Remon tak jauh berbeda dibandingkan pendahulunya itu. Hasil buruk di saat Natal, membuat petinggi Madrid memecat Remon.
Setelah dipecat Madrid, Remon kesulitan mencari klub baru. Di musim 2006-07, dia melatih tim Spanyol, Cadiz, di Segunda Division (Divisi II). Namun, dia dipecat karena gagal mengantarkan Cadiz promosi ke La Liga.
4. Bernd Schuster
Schuster ditunjuk sebagai pelatih Madrid pada 9 Juli 2007. Pelatih asal Jerman ini sebenarnya cukup sukses dengan mengantarkan Los Blancos menjuarai La Liga 2007-08. Madrid berhasil merebut gelar ke-31, saat La Liga masih menyisakan 3 pertandingan.

Di awal musim, Schuster melengkapi kesuksesannya dengan meraih Piala Super Spanyol 2008. Namun, pelatih yang dijuluki Malaikat Pirang ini seringkali terlibat konfrontasi dengan media dan akhirnya memilih mundur.
Pada 10 Juni 2010, Schuster melanjutkan karir bersama raksasa Turki, Besiktas. Namun, gaya kepelatihannya tak berubah dengan beberapa kali terlibat konfrontasi dengan media. Dia pun memilih untuk mengundurkan diri pada 15 Maret 2011, usai Besiktas meraih serangkaian hasil buruk.
Selanjutnya, pada 2013, dia ditunjuk sebagai pelatih Malaga. Namun, Schuster dipecat karena gagal membawa Malaga finis di papan tengah. Kini, pelatih 56 tahun ini belum juga menemukan klub baru
5. Juande Ramos
Nasib Ramos tak jauh berbeda dibanding pendahulunya, Bernd Schuster. Meski sempat 2 kali membawa Sevilla menjuarai Piala UEFA, tuah Ramos sama sekali tak terasa bersama Los Blancos.

Ramos sebenarnya sempat sukses di awal karir bersama Madrid. Namun, usai kalah 2-6 dari Barcelona di El Clasico, Los Blancos kalah di 4 laga secara beruntun.
Madrid harus puas finis 9 poin di bawah Barca. Kontraknya yang habis di akhir musim 2008-09 tak diperpanjang.
Selepas dari Madrid, Ramos mencoba peruntungan di Rusia bersama CSKA Moscow. Namun, karirnya hanya bertahan 47 hari di CSKA. Ramos dipecat usai CSKA kalah 1-3 dari rival sekota, FC Moscow.
Pada 1 Oktober 2010, Ramos melatih tim Ukraina, Dnipro Dnipropetrovsk, dan menandatangani kontrak 4 tahun. Namun, dia memilih mundur di akhir musim 2013-14, karena tak bisa jauh dari keluarga. Hingga kini, Ramos belum juga menemukan klub baru.
6. Jose Mourinho
Di antara nama-nama pelatih sebelumnya, nama Mourinho bisa dibilang yang paling fenomenal. Namun, The Special One hanya bisa bertahan 3 musim saja di Santiago Bernabeu, pada 2010-2013.
Datang setelah mengantarkan Inter Milan meraih treble winners, rupanya tak menjamin Mou langsung sukses bersama Madrid. Di musim perdananya, pelatih asal Portugal ini hanya mampu meraih gelar Copa del Rey.

Di musim keduanya, Mou sukses membawa Madrid meraih gelar La Liga. Namun, segalanya tak berlangsung mulus di musim ketiga. Los Blancos tak meraih satu pun gelar, dan Mou harus kehilangan jabatannya.
Mourinho memutuskan kembali ke klub lamanya, Chelsea. Setelah gagal meraih satu pun gelar di musim 2013-14, Mou membayarnya di musim selanjutnya. The Blues diantarkannya meraih gelar Piala Liga dan Premier League.
Namun, di musim 2015-16, Chelsea malah beberapa kali harus berkutat di papan bawah. Mourinho akhirnya dipecat pada 17 Desember 2015, usai kalah 9 kali dari 16 partai Premier League.
Usai dipecat Chelsea, Mou terus dikaitkan dengan Manchester United. Namun, faktanya hingga kini Mou belum menemukan klub baru dan masih berstatus pengangguran
Nasib Ramos tak jauh berbeda dibanding pendahulunya, Bernd Schuster. Meski sempat 2 kali membawa Sevilla menjuarai Piala UEFA, tuah Ramos sama sekali tak terasa bersama Los Blancos.
Ramos sebenarnya sempat sukses di awal karir bersama Madrid. Namun, usai kalah 2-6 dari Barcelona di El Clasico, Los Blancos kalah di 4 laga secara beruntun.
Madrid harus puas finis 9 poin di bawah Barca. Kontraknya yang habis di akhir musim 2008-09 tak diperpanjang.
Selepas dari Madrid, Ramos mencoba peruntungan di Rusia bersama CSKA Moscow. Namun, karirnya hanya bertahan 47 hari di CSKA. Ramos dipecat usai CSKA kalah 1-3 dari rival sekota, FC Moscow.
Pada 1 Oktober 2010, Ramos melatih tim Ukraina, Dnipro Dnipropetrovsk, dan menandatangani kontrak 4 tahun. Namun, dia memilih mundur di akhir musim 2013-14, karena tak bisa jauh dari keluarga. Hingga kini, Ramos belum juga menemukan klub baru.
6. Jose Mourinho
Di antara nama-nama pelatih sebelumnya, nama Mourinho bisa dibilang yang paling fenomenal. Namun, The Special One hanya bisa bertahan 3 musim saja di Santiago Bernabeu, pada 2010-2013.
Datang setelah mengantarkan Inter Milan meraih treble winners, rupanya tak menjamin Mou langsung sukses bersama Madrid. Di musim perdananya, pelatih asal Portugal ini hanya mampu meraih gelar Copa del Rey.
Di musim keduanya, Mou sukses membawa Madrid meraih gelar La Liga. Namun, segalanya tak berlangsung mulus di musim ketiga. Los Blancos tak meraih satu pun gelar, dan Mou harus kehilangan jabatannya.
Mourinho memutuskan kembali ke klub lamanya, Chelsea. Setelah gagal meraih satu pun gelar di musim 2013-14, Mou membayarnya di musim selanjutnya. The Blues diantarkannya meraih gelar Piala Liga dan Premier League.
Namun, di musim 2015-16, Chelsea malah beberapa kali harus berkutat di papan bawah. Mourinho akhirnya dipecat pada 17 Desember 2015, usai kalah 9 kali dari 16 partai Premier League.
Usai dipecat Chelsea, Mou terus dikaitkan dengan Manchester United. Namun, faktanya hingga kini Mou belum menemukan klub baru dan masih berstatus pengangguran
No comments:
Post a Comment